Sejarah Tunong



  Gampong Tunong Panteraja berdiri sekitar tahun 1950. Pada awal mula berdiri, gampong ini bernama Meunasah Kumbang. Perubahan nama dari kumbang menjadi tunong ini terjadi karena meunasah kumbang ini terkena amblas dari sungai sehingga tidak layak digunakan lagi lalu dipindahkan ke gampong Tunong. Perubahan nama gampong ini juga didasari karena banyak penduduk yang berawal menetap di meunasah kumbang mulai berpindah ke meunasah tunong. 
  Pada awalnya gampong ini dipimpin oleh geuchik Mahmud yang menjabat dari tahun 1960-1970an. Diantara tahun 1960-1970an ini sangat banyak terjadi pergantian geuchik di gampiong Tunong ini, geuchik yang bergantian ini berasal dari kalangan keluarga sendiri. Selanjutnya pada tahun 1970-1985 gampong Tunong dipimpin Geuchik M. Ali Haji. Geuchik Ali merupakan geuchik terlama di gampong Tunong dengan masa jabatan selama 3 periode. 
  Pada masa jabatan geuchik M. Ali Haji, gampong Tunong mulai terjadi perubahan secara besar-besaran diantaranya mulai adanya dana bantuan dari pemerintah, meunasah mulai direnovasi, mulai dibangunnya Sekolah Dasar (SD) dan mulai adanya aliran listrik bantuan dari pemerintah tepatnya sekitar tahun 1980an. Pada tahun 1970an aliran listrik di gampong ini masih menggunakan genset dari gampong namun tidak semua rumah mendapatkan aliran listrik ini. 
  Kemudian geuchik M. Ali diganti oleh Geuchik Husein yang menjabat dari tahun 1985-1990. Pada tahun 1989 gampong Tunong mulai terjadi gangguan di dalam masyarakatnya khususnya dalam bidang keamanan karena adanya konflik DOM. Konflik ini berakhir pada tahun 1998. Selama masa konflik aktivitas sehari-hari warga tetap berjalan lancar karena adanya pendekatan dari masyarakat dengan aparat keamanan. 
  Mulai tahun 2003 s/d sekarang Program Pembangunan Kecamatan (PPK) mulai banyak membantu masyarakat gampong ini. Program ini sekarang berganti nama menjadi PNPM. Kondisi air di Gampong Tunong pun mulai normal pada tahun 2009, yaitu karena adanya bantuan dari PDAM. Pada tahun-tahun sebelumnya masyarakat disini masih memanfaatkan air yang berada di sungai untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. 
  Hal yang masih menjadi kendala besar bagi penduduk gampong ini yaitu banjir yang masih terus terjadi tiap tahunnya, kurang lebih 1 kali tiap tahunnya. Ini terjadi karena faktor penebangan hutan secara liar yang masih terus terjadi di desa seberang yang memberi pengaruh yang sangat besar terhadap desa sekitar.
   Penduduk Gampong Tunong secara keseluruhan berprofesi sebagai petani, namun dalam 5 tahun terakhir ini, sektor pertanian bukan lagi menjadi sasaran utama pekerjaan dari masyarakat di desa ini dikarenakan kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menggerakkan dan mengelola kembali sumber daya utama yang ada pada gampong ini. Adapun dalam 5 tahun terakhir ini, pembangunan mulai terjadi secara besar-besaran di Gampong Tunong ini baik dari segi pendidikan, saluran irigasi, jalur transportasi dan lain sebagainya.



Tunong

Alamat
Jl. Panteraja Cubo, Desa Tunong Panteraja, Kec. Panteraja, Kab. Pidie Jaya, Aceh
Phone
Telp. 0651 - 7554635, Fax. 0651 - 7554636
Email
[email protected]
Website
panterajatunong.sigapaceh.id

Kontak Kami

Silahkan Kirim Tanggapan Anda Mengenai Website ini atau Sistem Kami Saat Ini.

Total Pengunjung

15.151